Cuitan Nyinyir Dokter Tifa Soal Selvi Dinilai Tak Etis, Publik: Kritik Kok Mirip Provokasi?

Cuitan Dokter Tifa kembali menuai sorotan usai dirinya menyinggung penampilan Selvi dengan perhiasan mewah. Dalam unggahannya, ia menulis kalimat bernada provokatif, “Mau ngerasain di-Nepalin, Selv?”, yang langsung ramai diperbincangkan warganet.

Alih-alih dinilai sebagai kritik membangun, banyak pihak justru menilai komentar Dokter Tifa tidak etis dan keluar dari koridor kritik sehat. Penggunaan istilah “di-Nepalin” dianggap berbahaya karena berkonotasi menghasut serta berpotensi memancing kebencian terhadap individu tertentu.

Sejumlah pengamat menilai, sebagai tokoh publik, Dokter Tifa seharusnya memberikan kritik berbasis data dan solusi, bukan melontarkan sindiran bernada personal. “Kalau memang mau bicara soal gaya hidup pejabat atau keluarganya, bicarakan dengan argumentasi yang jelas. Jangan menyeret nama orang dengan cara-cara yang menyerupai gosip murahan,” ujar seorang analis komunikasi politik.

Tak sedikit netizen yang juga balik mengkritik gaya komunikasi Dokter Tifa. “Kritik itu penting, tapi kalau hanya nyinyir dan bawa-bawa istilah provokatif, ya sama saja memecah belah,” tulis salah satu pengguna X.

Fenomena ini kembali mengingatkan bahwa kritik sosial-politik harus tetap dijalankan dengan etika. Tanpa itu, suara kritis justru kehilangan makna dan berubah menjadi sensasi belaka.

 

BACA JUGA