Sebuah video yang beredar di media sosial menghebohkan publik, menampilkan aktivitas petugas dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mencuci nampan ompreng stainless dengan cara tidak higienis. Para petugas terlihat membersihkan nampan tersebut di dalam bak tanpa menggunakan air mengalir yang steril.
Dalam video tersebut, tampak tiga pegawai pria sedang mencuci nampan menggunakan spons. Mereka mencuci nampan dalam sebuah wadah berisi air sabun, lalu nampan tersebut dilemparkan ke dalam bak berisi air mengalir yang kondisinya tidak steril. Video ini diunggah oleh akun X @Ch_chotimah2 pada tautan berikut:
https://x.com/ch_chotimah2/status/1973679381886451791
.
Berdasarkan penelusuran, dapur MBG tersebut berlokasi di Jalan Raya Tagog Munding, Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Akibat kejadian ini, operasional SPPG dihentikan sementara karena tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh BGN.
“Iya benar, hari ini dapurnya disetop sementara. Kemarin ada tim dari BGM yang melakukan inspeksi, dan temuan terkait proses pencucian serta kondisi dapur,” ujar Taufik, perwakilan SPPG Citatah, saat dikonfirmasi Rabu (1/10/2025).
Menindaklanjuti arahan dari BGN, pihaknya segera melakukan perbaikan fasilitas pencucian nampan serta dapur agar sesuai standar yang berlaku. “Perbaikan dilakukan secara berkala. Hari ini kami sudah melakukan pengukuran untuk renovasi dapur yang akan dilaksanakan hari Senin. Sampai renovasi selesai, dapur tidak beroperasi,” tambah Taufik.
Taufik juga menyampaikan bahwa BGN memberikan arahan agar dapur menjalankan pengolahan sesuai ketentuan. “Kami selalu diingatkan agar tidak sampai terjadi kasus seperti di SPPG Cipongkor dan Cihampelas. Kami juga berusaha memastikan bahan baku yang digunakan selalu segar dan dibeli sehari sebelum didistribusikan,” jelasnya.
Sementara itu, terkait Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Taufik menyatakan bahwa hal tersebut menjadi tanggung jawab pemilik yayasan. Pihaknya fokus pada operasional dapur dan pendistribusian MBG sesuai petunjuk teknis, mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak, pemorsian, hingga pendistribusian.
“Untuk urusan itu, silakan langsung ke pemilik yayasan. Saya dan 50 pegawai di sini fokus pada pelaksanaan MBG,” tutup Taufik. (*)